Kamis, 02 Juli 2015

KONSEP GIZI SEIMBANG

KONSEP GIZI SEIMBANG.
A.      Tri guna makanan.
Setiap orang untuk hidup dan meningkatkan kualitas hidup memerlukan lima kelompok zat gizi (karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral) dalam jumlah yang cukup, tidak berlebihan dan tidak kekurangan. Manusia juga membutuhkan air dan serat untuk memperlancar berbagai proses faali dalam tubuh .
Secara alami , komposisi zat gizi setiap jenis makanan memiliki keunggulan dan kelemahan tertentu beberapa makanan mengandung tinggi karbohidrat tetapi kurag vitamin dan mineral sedangkan beberapa makanan lain kaya vitamin  C tetapi kurang vitamin A.
Keterangan diatas menunjukan adanya saling ketergantungan antar zat gizi misalnya penyerapan yang optimum dari masukan vitamin A memerlukan kehadiran lemak sebagai zat pelarut dan mengangkut vitamin A keseluruh tubuh.
B.      Gizi seimbang.
Gizi seimbang adalah makanan yang dikonsumsi individu dalam satu hari yang beraneka ragam dan mengandung zat tenaga, zat pembangunan dan zat pengatur sesuai dengan kebutuhan tubuhnya.
13 pesan dasar gizi seimbang yaitu:
1)      Makanlah aneka ragam makanan.
2)      Makanlah makanan untuk memenuhi kecukupan energi.
3)      Makanlah makanan sunber karbohidrat setengah dari kebutuhan energi.
4)      Batasi konsumsi lemak dan minyak sampai seperempat dari kecukupan energi.
5)      Gunakan garam beryodium.
6)      Makanlah makanan sumber zat besi.
7)      Berikan air susu ibu saja pada bayi sampai umur empat bulan.
8)      Biasakan makan pagi.
9)      Minumlah air bersih, aman yang cukup jumlahnya .
10)   Lakukan kegiatan fisik dan olahraga secara teratur.
11)   Hindari minum minuman beralkohol.
12)   Makanlah makanan yang aman bagi kesehatan.
13)   Bacalah label pada makanan yang dikemas.

C.      Gizi seimbang untuk bayi.
Masa perkembangan fungsi tubuhnya, ibu dan perlu mengetahui tingkat fungsi sistem organ yang berkaitan dengan asupan nutrisi. Pada usia 4-6 minggu ,kemampuan bayi mengonsentrasikan urine kira-kira sama dengan orang dawasa. Kelebihan asupan protein dan mineral (missal susu sapi). Dapat membebani fungsi ginjal dan menimbulkan dehidrasi. Bayi perlu mengonsumsi lebih banyak air per unit berat badannya daripada orang dewasa, karena fungsi ginjalnya yang matur dan tinggi nya persentase berat badan terhadap air.
õ   Protein.
Protein dalam asi membentuk 4%-5% dari total kalori dari susu matur, jumlah yang adekuat untuk medukung pertumbuhan dan perkembangan tanpa menyebabkan beban solut ginjal yang berlebihan mayoritas protein adalah whey yang mudah dicerna ASI mengandung sedikit asam amino yang mungkin berbahaya dalam jumlah besar misalnya fenilalanin dan kadar asam amino tinggi yang bayi tidak dapat manyintesis secara baik.
õ   Lemak.
Lamak kira-kira 58% dari kalori total dalam susu matur adalah dari lemak yang masih mudah di cerna karena enzim pencerna lemak terkandung dalam susu tersebut.
õ   Karbohidrat.
Air susu ibu mengandung amilase yang dapat meningkatkan pencernaan zat pati pada masa bayi awal ketika amelase pankreas rendah atau tidak ada.
õ   Mineral.
Air susu ibu mengandung cukup mineral untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan adekuat tetapi tetap dalam jumlah kelebihan yang dapat mengganggu fungsi ginjal yang imatur mineral utama dalam air susu ibu adalah kalsium , fosfor, klor, kalium, dan natrium.
õ   Vitamin.
Semua vitamin yang diperlukan untuk pertumbuhan dan kesehatan di suplai oleh air susu ibu bervariasi sesuai diet ibu.
D.      Gizi tidak seimbang.
õ   Gizi lebih.
Masalah ini disebabkan karena konsumsi makanan yang melebihi dari yang dibutuhkan terutama konsumsi lemak yang tinggi dan makanan dari gula murni.
õ   Gizi kurang.
Gizi kurang di sebabkan karena konsumsi gizi yang tidak mencukupi kebutuhan nya dalam waktu tertentu.
õ   Gizi buruk.

Bila kondisi kurang gizi berlangsung lama maka akan berakibat semakin berat tingkat kekurangannya. Pada keadaan ini dapat menjadi kwashiorkor dan marasmur yang biasanya disertai penyakit lain seperti diare , infeksi, penyakit oencernaan , infeksi saluran pernapasan bagian atas ,anemia dan lai-lain. 

Fitri Respati Ambarwati, SKM, M.Kes.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar